Do’a dan Harapku
Karya : Nur Wachid
Fajar pagi tampak layuh
Sinarnya tak tampak
Jangan kau melihat itu
Bagiku itu palsu
Ku hanya ingin semangatmu
Bukan ingin egomu
Langkahkan kakimu anak didikku
Cepat dan semakin cepat
Sekali jangan buat lambat
Beribu – ribu kata akan tersendat
Besar sungguh harapku
Pada anak berpacu dengan waktu
Do’a ku selalu iringi langkahmu
Taman Ilmu
Karya : Nur Wachid
Musim kemarau panas berkepanjangan
Musim penghujan hujan berdatangan
Itulah hebatnya dirimu
Panas hujan tetap buat kau berdiri
Kau hanya tumpukan bata merah
Tulang mu hanya dari besi
Seindah dirimu namamu sama
Seburuk bentukmu tak kurangi gunamu
Kaulah taman kehidupan
Tempat tertanam berjuta ilmu
Bunga merekah terlahir darimu
Hiruk pikuk pendidikan tertelan olehmu
Tanpamu semua tampak bodoh
Alangkah indahnya .....
Jika dirimu berdiri dimana – mana
Tanpa ada beda di desa dan kota
Sayangnya kau bukan manusia
Kakimu tertanam di bumi
Tak dapat jalan kemana – mana
Bingkai kehidupan
Masa demi masa berlalu sudah
Kemana kaki jalan melangkah
Liku-liku kehidupan mengukir sejarah
Kini saatnya berpotret diri
Berbenah dari segala keburukan
Meningkatkan semua kebaikan
Ramadhan sebentar khan tiba
Kini saatnya tuk membuka pintu hati
Memaafkan semua kehilafan
Mari kita sambut dengan gembira
Dengan memperbanyak ibadah
Tuk menggapai tingkatan taqwa
Derajat tertinggi disisi khalik
Semoga Allah selalu membimbing kita
Dan nanti memasukkan kita dalam surga-Nya
Amiin
Kesendirian
Di
kesepian malam aku sendiri
Fikiran
menerawang menjelajah angkasa
Ingin
rasanya kubuka semua tabir gelap
Sehingga
bisa kunikmati indahnya rembulan
Beserta
gemerlapnya selaksa bintang
Semilir
angin berhembus perlahan-lahan
Seolah
tak ingin mengusikku dari lamunan
Pucuk-pucuk
daun menari penuh kemesraan
Seakan
tiada bosan untuk selalu menghibur
Semua
gundah dan keresahan hatiku
Ketika
malam semakin larut
Aku
sadari akan kesenmdirianku
Semuanya
memang penuh ketidakpastian
Kecuali….
Bisa kunikmati sisa hidup ini
Dengan
cinta dan kasih sayang
Dimana
semuanya serba tulus
Dimana
semuanya serba ikhlas
Dimana
semuanya penuh kerelaan
Tanpa
pamrih dan pengharapan
Wanita
Wanita punya hak juga memiliki
kewajiban
Tetapi selalu disalahtafsirkan
Hingga kadang menyalahi aturan
Emansipasi diputarbalikkan
Sebagai dalih atau alasan
Hanya untuk mencari kepuasan
Kau korbankan kasih sayang
Anak-anak kau terlantarkan
Dan masih banyak yang
dicampakkan
Lalu bagaimana akan nasib
bangsamu
Saat keluarga tak kau hiraukan
Sungguh, slogan indah jadi
kenagan
Wanita tiang negara
Kini menjadi puntung yang
berserakkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar