Bila ada pepatah surga di telapak kaki ibu,
mungkin itu adalah gambaran yang paling mulia untuk setiap pengorbanan yang
telah beliau lakukan terhadap anak- anaknya. Tak hanya sebagai sosok yang
lembut, ibu adalah seorang pendamping yang kuat bagi ayah untuk selalu
menyemangati dikala pekerjaan kantor atau usaha sedang pasang surut.
Dimataku, ibu adalah segalanya. Pengorbanan
terbesar dalam melahirkanku membuat dirinya mempertaruhkan seluruh nyawa.
Bahkan setelah diriku lahir kedunia, ibu dengan penuh kesabaran selalu setia
merawat ku sampai besar. Selama hidupnya perjuangan ibu tak kenal lelah, demi
membantu ayah, ia pun rela ikut bekerja dari subuh hingga malam. Kadang kita
sering membuat ibu bersedih dengan perbuatan yang kita lakukan, dan sering berkata
tidak sopan sehingga menyakiti hatinya. Namun, setiap lontaran kata yang
menyakitkan tak pernah diingatnya sebagai dendam.
Pendidikan yang lebih tinggi dari ibu
terkadang membuat kita menjadi sombong seperti kacang lupa pada kulitnya.
Contohnya saja, ketika Ia hanya bertanya bagaimana menggunakan handphone atau
sekedar menyalakan DVD. Pemikiran malu dan emosi seringkali terlintas di benak
kita. Tapi sadarkah, sikapnya yang tulus dan sabar dalam mengajarkan kita
pertama kali membaca dan selalu bertanya kepadanya jika tak mengerti sejak
kecil, hingga kita menjadi seorang sarjana merupakan contoh nyata rasa sayang
tiada akhir kepada seorang anak.
Hari ini kusadari bahwa dirinya adalah sosok
yang paling mulia. Seorang ayah mengajarkan kita bagaimana bertanggung jawab,
tetapi seorang ibu yang menunjukan bagaimana cara mencintai dengan penuh cinta
kasih. Pintanya tak banyak, hanya hidup rukun dalam bersaudara. Terimakasih
untuk setiap doa yang selalu kau panjatkan setiap malam agar kami selalu hidup
dalam penyertaan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar