Sabtu, 17 November 2012

Putri Malu


......
Setiap malam minggu saya dan Ayah saya punya kebiasaan makan malam diluar, biasanya sehabis makan kami keliling Jakarta, mengingat Ayah sudah cukup tua, jadi saya yang nyetir duduk dibelakang setir membuat mata saya selalu awas dengan apa yang melintas dihadapan saya, yang paling sering terlintas adalah para perempuan dengan rambut panjang tergerai, duduk di jok belakang bergonce
ngan motor, merapatkan dada ke pengemudi depan, menyilangkan tangan ke paha sang abang, menempelkan pipi di telinga sang lelaki, andai saya bisa menutup mata, belum lagi yang memakai celana pendek, hingga bisa dijadikan khayalan mata nakal menjelang tidur


Sebagai perempuan, saya ingin menanyakan diri saya, andai dia itu saya, dimana malu saya letakan? dimana ALLAH saya tempatkan? sedang malu sebagian dari Iman dan ALLAH menatap setiap perbuatan? tidak inginkan saya menjadi mulia, karena kalau bukan saya yang memuliakan diri saya sendiri, siapa lagi?

Sekarang saya mengerti mengapa neraka isinya lebih banyak perempuan, lihat kondisi didepan saya ini, belum lagi yang pacaran didalam mobil, belum lagi mereka yang di bioskop, belum lagi mereka yang ditaman taman monas, taman suropati, aahhhh !! sedang dosa terhitung sejak akhil baliq, sementara dosa yang kemarin belum terampuni sudah berbuat lagi dosa yang baru, dunia saja isinya sudah neraka

“Pacaran itu mendekati zina” tak ada yang bisa membantah Firman sang Maha Kaya ini, pemilik jiwa saya, tempat saya dan kita semua kembali, rasanya belum cukup peringatan ini, lalu apa yang membuat ALLAH seolah olah tidak ada? kematian mereka yang muda muda juga banyak, mereka yang malam masih pacaran, besoknya tergilas truk juga banyak? tidak cukup jugakah? terkubur secara paksa? belum jugakah ada kesadaran bahwa membuka aurat itu dosa, dosa dan dosa apa harus terazab baru sadar, apa mata harus buta dulu baru tak melihat yang diharamkan, menyentuh yang dilarang

Mari simak yang ini sebentar saja, yang masih pacaran gak usah terusin bacanya gak apa apa, dari pada muntah

“Laki-laki yang baik untuk wanita yang baik, laki-laki yang keji untuk wanita yang keji. Begitupun sebaliknya” – QS. An Nuur: 26, biar lebih mudah dipahami, ayat tadi boleh ditafsirkan menjadi ”Jodohmu adalah cerminan dirimu” cermin itu memantulkan bayangan diri saya, PERSIS SAMA, nah, sebab jodoh adalah cerminan diri, maka kelak jodoh kita, secara nilai, itu sama seperti nilai diri kita. Bingung?

Kira kira begini, kalau saya suka di raba raba maka saya akan mendapatkan jodoh yang suka meraba raba juga, padahal yang sudah diraba biasanya ditinggalkan, karena sebejat bejat lelaki dia akan mencari yang masih suci untuk dijadikan istri, dan istri bukan pacar !! paham kan yah sampai disini, kalau paham mari teruskan

Karena, saya dan setiap diri dibumi ini punya nilai diri, punya kadar taqwa dan hanya Allah tuh yang tau nilai saya berapa, kemudian ALLAH yang akan menentukan dengan siapa saya berjodoh sesuai nilai saya, sang penzina akan menikah dengan penzina juga, para pemuda kekasih ALLAH akan diberikan pemudi kekasih ALLAH, dan ALLAH tidak pernah tertukar menjodohkan “kalau gitu yang ini putusin aja ya De, terus cari yang alim” eittss jangan pikir bisa nipu ALLAH bro !! kalau elo gak alim yah ampe musnah lo dibumi gak bakalan dapat yang solehah

Perbaiki diri, perbaiki nilai kita dimata ALLAH … masih ada kesempatan, hijrahlah tinggalkan semua yang menjerumuskan kita ke neraka, hidup ini lebih luas dari sekedar cinta, hidup adalah tempat penghambaan kita, pada Sang Pemilik napas, semoga tulisan ini juga bisa menasehati saya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar